Friday, December 11, 2009

Nisha - The Metamorphosis [2009]


01. Streams Of Consciousness
02. Where Did The Love Songs Go
03. The Best Things In Life
04. Core Shaker
05. Love Rules
06. Moods Of Me
07. You Already Know
08. Metamorphosis
09. Where Are They Now
10. More Than You See
11. Where You Want To Go
12. Eden (Bonus Track)


Download Here

Mirror Creator

About Nisha
I’m a singer/songwriter and music feeds my soul. I’m a Military Brat born in Germany to a military family. I enjoy traveling the world, trying new things and meeting new people. At an early age I found music to be my passion, an outlet for me to truly express myself. I’ve been inspired by many artist; some include Bjork, Billy Holiday, and Mary J. Blige. I appreciate all genres of music, I’m an alternative girl who’s been singing and writing songs majority of my life. I welcome you to the Metamorphosis of Nisha… This album tells a story of how I arrived to this point in my life; if I must describe my style of music I would say Alternative/Neo-Soul/R&B with a splash of pop, jazz and hip-hop.

http://www.myspace.com/nishabutterfly

Thursday, December 10, 2009

Membangkitkan Motivasi Belajar


Dalam kegiatan belajar motivasi sangat diperlukan. Sebab, seseorang yang tidak memiliki motivasi untuk belajar tidak akan mungkin menjalankan aktivitas belajar. Motivasi terdiri dari dua macam, yaitu motivasi Intrinsik dan motivasi Ekstrinsik.

Motivasi jenis Instrinsik timbul dari dalam diri individu sendiri, tanpa ada dorongan dari orang lain.

Sedangkan motivasi Ekstrinsik timbul karena adanya dorongan atau pengaruh dari luar individu, dengan melalui paksaan, ajakan, ataupun perintah.


Ada beberapa cara yang dapat digunakan guru untuk menumbuhkan motivasi belajar siswa:




  1. Menjelaskan tujuan belajar ke peserta didik. Pada permulaan belajar mengajar haruslah terlebih dahulu seorang guru menjelaskan mengenai tujuan instruksional khusus yang akan dicapainya kepada siswa. Makin jelas tujuan maka makin besar pula motivasi dalam belajar.


  2. Berikan hadiah untuk siswa yang berprestasi. Hal ini akan memacu semangat mereka untuk bisa belajar lebih giat lagi. Di samping itu, siswa yang belum berprestasi akan termotivasi untuk bisa mengejar siswa yang berprestasi.


  3. Guru berusaha mengadakan persaingan di antara siswanya untuk meningkatkan prestasi belajarnya, berusaha memperbaiki hasil prestasi yang telah dicapai sebelumnya.


  4. Sudah sepantasnya bagi siswa yang berprestasi untuk mendapatkan pujian. Tentunya pujian yang bersifat membangun.


  5. Hukuman diberikan kepada siswa yang berbuat kesalahan pada saat proses belajar mengajar. Hukuman ini diberikan dengan harapan agar siswa tersebut mau merubah diri dan berusaha untuk memacu motivasi belajarnya.


  6. Membangkitkan dorongan kepada anak didik untuk belajar dengan memberikan perhatian maksimal ke peserta didik.


  7. Membentuk kebiasaan belajar yang baik.


  8. Membantu kesulitan belajar anak didik secara individual maupun kelompok.


  9. Menggunakan metode yang bervariasi.


  10. Menggunakan media yang baik dan sesuai dengan tujuan pembelajaran.


Gambar diambil dari http://www.cri-mms.com/


Referensi: www.manajemensekolah.teknodik.net


Tuesday, December 8, 2009

Pengajaran yang Terprogram


Pengajaran terprogram menerapkan prinsip-prinsip Operant Conditioning bagi pelajar di sekolah. Pengajaran ini berlangsung seperti halnya paket pengajaran diri sendiri yang menyajikan suatu topik yang disusun secara cermat untuk dipelajari dan dikerjakan oleh murid. Tiap-tiap pekerjaan murid akan langsung diberi feedback.

Program dapat dituangkan dalam buku-buku, mesin-mesin mengajar, atau komputer (Computer Asisted Instruction). Pengajaran terprogram berusaha memajukan balajar dengan cara:

(1) Memerinci bahan pelajaran menjadi unit-unit kecil,

(2) Memaksa murid mereaksi unit-unit kecil itu,

(3) Memberitahukan hasil belajar secara langsung, dan

(4) Memberi kesempatan untuk bekerja sendiri.


Ada bermacam-macam pengajaran terprogram, antara lain:
  • Program Linear: Proram ini dikembangkan oleh Skinner. Penyusun program menentukan urutan-urutan kegiatan murid untuk menyelesaikan program. Tiap-tiap program berisi perincian kecil pengetahuan.
  • Program Intrinsik (branching program): program ini dikembangkan oleh Crowder (1960). Dalam program ini respon-respon murid menentukan route atau arah kegiatan murid itu. Rute-rute alternatif disebut branches yang merupakan prediktor-prediktor permasalahan yang akan memperbaiki respon murid, Crowder menggunakan pertanyaan-pertanyaan pilihan ganda.


Gambar diambil dari http://www.tahtonka.com/


Referensi: Soemanto, W. (2006). Psikologi Pendidikan Landasan Kerja Pemimpin Pendidikan. Jakarta: Penerbit Rineka Cipta.

Monday, December 7, 2009

Apakah Motivasi itu?


Motivasi adalah dorongan psikologis yang mengarahkan seseorang ke arah suatu tujuan. Motivasi membuat keadaan dalam diri individu muncul, terarah, dan mempertahankan perilaku. Motivasi menjadi dorongan (driving force) terhadap seseorang agar mau melaksanakan sesuatu.

Motivasi yang ada pada setiap orang tidaklah sama, berbeda-beda antara satu dengan yang lain. Untuk itu diperlukan pengetahuan mengenai pengertian dan hakikat motivasi, serta kemampuan teknik menciptakan situasi sehingga menimbulkan dorongan bagi mereka untuk berbuat atau berperilaku sesuai dengan apa yang dikehendaki oleh individu lain atau organisasi.



Gambar diambil dari http://www.quotesarcade.com/

Referensi: id.wikipedia.org

Agar Anak Mau Sekolah



Keterlibatan orang tua merupakan hal yang penting dalam memotivasi anak untuk bersekolah. Keterlibatan orang tua lebih dari sekedar membantu tugas sekolah anak. Keterlibatan orang tua juga termasuk menjaga hubungan dengan pihak sekolah, dan dengan kegiatan di sekolah. Ketika orang tua terlibat dengan kehidupan sekolah anak secara pribadi, serta dengan sistem sekolah secara umum, anak seringkali lebih termotivasi tentang sekolah.








Yang Dapat Anda Lakukan Untuk Anak Anda:







  • Biarkan anak anda tahu bahwa anda tertarik dengan pekerjaan sekolah mereka.

  • Membuat ruangan belajar khusus yang terhindar dari gangguan.

  • Memasukkan kegiatan belajar ke dalam rutinitas anak.

  • Memberikan insentif kepada anak yang membutuhkan motivasi tambahan, misalnya dengan menonton suatu program televisi ataupun bermain bersama orang tua.

  • Ajarkan mereka untuk membuat catatan dan bagaimana mengulang materi dengan benar.

  • Mengetahui waktu yang tepat untuk mengerjakan pekerjaan rumah (beberapa anak senang bila menyelesaikan pekerjaan rumah tepat setelah pulang dari sekolah, namun beberapa anak juga ada yang memerlukan waktu untuk beristirahat dahulu.

  • Memeriksa kembali pekerjaan rumah yang telah diselesaikan oleh anak.

  • Sediakan waktu apabila anak anda memerlukan bantuan anda dalam menyelesaikan tugas.

  • Pekerjakan seorang tutor bila diperlukan.

  • Menghadiri acara-acara di sekolah.







Saran umum untuk menjaga motivasi anak anda:






  • Menunjukkan bahwa anda tertartik dengan hari-hari mereka di sekolah.

  • Tahu nama-nama teman anak anda di kelas.

  • Tanyakan anak tentang teman-temannya.

  • Menjadi pendengar yang baik ketika anak anda bercerita tentang sekolah.

  • Dorong anak anda untuk aktif dalam kegiatan olah raga.

  • Berbicara dan berdiskusi dengan anak anda mengenai dirinya.

Gambar diambil dari http://www.dreamstime.com/




referensi: http://www.mamashealth.com/

Sunday, December 6, 2009

Strategi Mengajar untuk Meningkatkan Motivasi Belajar



Seringkali murid tidak memiliki keinginan atau motivasi untuk belajar. Hal inilah yang dapat menyebabkan si murid tidak ingin pergi ke sekolah. Menurut Brophy (1988), problem motivasi paling sulit adalah murid yang apatis, tidak tertarik belajar, atau menjauhkan diri dari pembelajaran di sekolah. Bagi murid-murid ini, berprestasi di sekolah bukan merupakan hal yang penting.







Berikut ini adalah cara-cara untuk mendekati murid yang tidak tertarik untuk belajar:




  1. Kembangkan hubungan positif dengan murid. Cobalah untuk membangun hubungan yang baik dengan murid anda. Karena jika si murid tidak menyukai anda, akan sangat susah untuk mengajaknya belajar. Tetaplah bersikap sabar dan terus bantu dan dorong murid agar dapat mencapai tujuan dari pembelajaran.

  2. Membuat suasana di sekolah menjadi lebih menarik. Anda harus mencari tahu apa yang menarik bagi si murid. Cobalah untuk memasukkan hal yang menarik menurut murid tersebut dalam tugas yang anda berikan baginya.

  3. Ajari mereka strategi untuk membuat belajar menjadi menyenangkan. Cobalah untuk membantu murid anda dengan memberikan pemahaman bahwa dengan belajar dengan kerja keras mereka sendiri merupakan sesuatu yang membanggakan.

  4. Pertimbangkan penggunaan mentor. Anda boleh memikirkan kemungkinan yang dapat dihasilkan dari bantuan mentor ini. Mungkin saja dengan bantuan mentor yang dipercaya atau dihormati, murid dapat tertarik untuk mencoba belajar.


Gambar diambil dari http://www.ehow.com/



Referensi:



Santrock, J. W. (2008). Educational Psychology (3rd ed.). New York: McGraw-Hill.

Tuesday, December 1, 2009

Pendidikan


Pendidikan adalah usaha sadar serta terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses belajar agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengenalan diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.
(sumber: wikipedia.org)